Pengertian Hermeneutika Menurut Schleiermacher
Schleiermacher (1768-1834) merupakan salah satu dari sekian banyak
tokoh hermeneutika yang banyak dikenal karena karya-karyanya bahkan Schleiermacher
dikenal sebagai “Bapak Hermeneutika Modern” yang pertama kali berusaha
membakukan hermeneutika sebagai satu metode umum interpretasi yang tidak hanya
terbatas pada kitab suci dan sastra saja.[1]
Nama lengkapnya adalah Friedrich Ernst Daniel Schleiermacher, dilahirkan di
Breslau, Silesia, Prusia, Jerman pada tanggal 21 november 1768 dari keluarga
yang sangat taat dalam agama Protestan. Dia adalah seorang filosuf dan teolog
Jerman.
Menurut Schleiermacher ada dua tugas hermeneutik yang pada hakikatnya
identik satu sama lain, yaitu interpreasi gramatikal dan interpretasi
psikologis. Bahasa gramatikal merupakan syarat berpikir setiap orang. Sedangkan
aspek psikologis interpretasi memungkinkan seorang menangkap setitik ”cahaya”
pribadi penulis. Oleh karenanya untuk memahami pernyataan-pernyataan pembicara
orang harus mampu memahami bahasanya sebaik memahami kejiwaannya. Semakin
lengkap pemahaman seseorang atas suatu bahasa dan psikologi pengarang, akan
semakin lengkap pula interpretasinya. Kompetensi linguistik dan kemampuan
mengetahui seseorang akan menentukan keberhasilannya dalam bidang seni
interpretasi. Schleiermacher mengemukakan ada beberapa taraf untuk melakukan
interpretasi, yaitu sebagai berikut :
1.
taraf
pertama ialah interpretasi dan pemahaman mekanis: pemahaman dan interpretasi
dalam kehidupan kita sehari-hari, di jalan-jalan, bahkan di pasar, atau dimana
saja orang berkumpul bersama untuk berbincang-bincang tentang topik umum.
2.
Taraf
kedua ialah taraf ilmiah: dilakukan di universitas-universitas, dimana
diharapkan adanya taraf pemahaman dan interpretasi yang lebih tinggi. Taraf
kedua ini dasarnya adalah kekayaan pengalaman dan observasi.
3.
Taraf
ketiga ialah taraf seni: dimana tidak ada aturan yang mengikat atau
membatasi imajinasi.
Hermeneutika yang Schleiermacher tawarkan adalah hermeneutika yang
bersifat teoritis, dalam hal ini hermeneutika merupakan kajian penuntun bagi
sebuah pemahaman yang akurat dan proporsional. Bagaimanakah pemahaman yang
komprehensif itu ? itulah pertanyaan utama dari hermeneutika teori ini. Dengan
asumsi awal bahwa perbedaan konteks mempengaruhi perbedaan pemahaman, maka
hermeneutika dalam hal ini merekomendasikan pemahaman konteks sebagai salah
satu aspek yang harus dipertimbangkan untuk memperoleh pemahaman yang
komprehensif.[2]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar