PEMBAHASAN
A.
Kisah Maryam dalam al-Qur’an dan Bible
1.
Kisah Maryam dalam al-Qur’an
Ayat-ayat mengenai kisah maryam ini diambil dari bermacam-macam
surah, yaitu surah Ali Imran, Surah Maryam, Surah al-Tahrim dan Surah al-Anbiya.
Selain itu kisah maryam jugadisebutkan kembali pada surah-surah lain dalam
ayat-ayat mengenai Isa al-Masih.[1]
Disini penulis mencantumkan dua surah yang paling banyak menceritakan tentang
Maryam dalam ayat yang berurutan yaitu QS. Ali Imran ayat 33-47 dan QS. Maryam
ayat 16-34. Juga karena kedua surah ini berkaitan dengan kelahiran Nabi Isa
secara langsung. Sebagaimana berikut ini:
Surah
Ali Imran ayat 33-47:[2]
۞إِنَّ ٱللَّهَٱصۡطَفَىٰٓ ءَادَمَ وَنُوحٗا وَءَالَ إِبۡرَٰهِيمَ
وَءَالَ عِمۡرَٰنَ عَلَى ٱلۡعَٰلَمِينَ ٣٣ذُرِّيَّةَۢ بَعۡضُهَا مِنۢ بَعۡضٖۗ وَٱللَّهُ
سَمِيعٌ عَلِيمٌ ٣٤إِذۡ قَالَتِ ٱمۡرَأَتُ عِمۡرَٰنَ رَبِّ إِنِّي نَذَرۡتُ لَكَ
مَا فِي بَطۡنِي مُحَرَّرٗا فَتَقَبَّلۡ مِنِّيٓۖ إِنَّكَ أَنتَ ٱلسَّمِيعُٱلۡعَلِيمُ
٣٥فَلَمَّا وَضَعَتۡهَا قَالَتۡ رَبِّ إِنِّي وَضَعۡتُهَآ أُنثَىٰ وَٱللَّهُ
أَعۡلَمُ بِمَا وَضَعَتۡ وَلَيۡسَ ٱلذَّكَرُ كَٱلۡأُنثَىٰۖ وَإِنِّي سَمَّيۡتُهَا
مَرۡيَمَ وَإِنِّيٓ أُعِيذُهَا بِكَ وَذُرِّيَّتَهَا مِنَ ٱلشَّيۡطَٰنِٱلرَّجِيمِ
٣٦فَتَقَبَّلَهَا رَبُّهَا بِقَبُولٍ حَسَنٖ وَأَنۢبَتَهَا نَبَاتًا حَسَنٗا
وَكَفَّلَهَا زَكَرِيَّاۖ كُلَّمَا دَخَلَ عَلَيۡهَا زَكَرِيَّا ٱلۡمِحۡرَابَ
وَجَدَ عِندَهَا رِزۡقٗاۖ قَالَ يَٰمَرۡيَمُ أَنَّىٰ لَكِ هَٰذَاۖ قَالَتۡ هُوَ
مِنۡ عِندِ ٱللَّهِۖ إِنَّ ٱللَّهَ يَرۡزُقُ مَن يَشَآءُ بِغَيۡرِ حِسَابٍ ٣٧هُنَالِكَ
دَعَا زَكَرِيَّا رَبَّهُۥۖ قَالَ رَبِّ هَبۡ لِي مِن لَّدُنكَ ذُرِّيَّةٗ
طَيِّبَةًۖ إِنَّكَ سَمِيعُ ٱلدُّعَآءِ ٣٨فَنَادَتۡهُٱلۡمَلَٰٓئِكَةُ وَهُوَ
قَآئِمٞ يُصَلِّي فِي ٱلۡمِحۡرَابِ أَنَّ ٱللَّهَ يُبَشِّرُكَ بِيَحۡيَىٰ
مُصَدِّقَۢا بِكَلِمَةٖ مِّنَ ٱللَّهِ وَسَيِّدٗا وَحَصُورٗا وَنَبِيّٗا مِّنَ ٱلصَّٰلِحِينَ
٣٩قَالَ رَبِّ أَنَّىٰ يَكُونُ لِي غُلَٰمٞ وَقَدۡ بَلَغَنِيَ ٱلۡكِبَرُ وَٱمۡرَأَتِي
عَاقِرٞۖ قَالَ كَذَٰلِكَ ٱللَّهُ يَفۡعَلُ مَا يَشَآءُ ٤٠قَالَ رَبِّ ٱجۡعَل
لِّيٓ ءَايَةٗۖ قَالَ ءَايَتُكَ أَلَّا تُكَلِّمَ ٱلنَّاسَ ثَلَٰثَةَ أَيَّامٍ
إِلَّا رَمۡزٗاۗ وَٱذۡكُر رَّبَّكَ كَثِيرٗا وَسَبِّحۡ بِٱلۡعَشِيِّ وَٱلۡإِبۡكَٰرِ
٤١وَإِذۡ قَالَتِ ٱلۡمَلَٰٓئِكَةُ يَٰمَرۡيَمُ إِنَّ ٱللَّهَٱصۡطَفَىٰكِ
وَطَهَّرَكِ وَٱصۡطَفَىٰكِ عَلَىٰ نِسَآءِ ٱلۡعَٰلَمِينَ ٤٢يَٰمَرۡيَمُٱقۡنُتِي
لِرَبِّكِ وَٱسۡجُدِي وَٱرۡكَعِي مَعَ ٱلرَّٰكِعِينَ ٤٣ذَٰلِكَ مِنۡ أَنۢبَآءِ ٱلۡغَيۡبِ
نُوحِيهِ إِلَيۡكَۚ وَمَا كُنتَ لَدَيۡهِمۡ إِذۡ يُلۡقُونَ أَقۡلَٰمَهُمۡ
أَيُّهُمۡ يَكۡفُلُ مَرۡيَمَ وَمَا كُنتَ لَدَيۡهِمۡ إِذۡ يَخۡتَصِمُونَ ٤٤إِذۡ
قَالَتِ ٱلۡمَلَٰٓئِكَةُ يَٰمَرۡيَمُ إِنَّ ٱللَّهَ يُبَشِّرُكِ بِكَلِمَةٖ
مِّنۡهُ ٱسۡمُهُٱلۡمَسِيحُ عِيسَى ٱبۡنُ مَرۡيَمَ وَجِيهٗا فِي ٱلدُّنۡيَا وَٱلۡأٓخِرَةِ
وَمِنَ ٱلۡمُقَرَّبِينَ ٤٥وَيُكَلِّمُٱلنَّاسَ فِي ٱلۡمَهۡدِ وَكَهۡلٗا وَمِنَ ٱلصَّٰلِحِينَ
٤٦قَالَتۡ رَبِّ أَنَّىٰ يَكُونُ لِي وَلَدٞ وَلَمۡ يَمۡسَسۡنِي بَشَرٞۖ قَالَ
كَذَٰلِكِ ٱللَّهُ يَخۡلُقُ مَا يَشَآءُۚ إِذَا قَضَىٰٓ أَمۡرٗا فَإِنَّمَا
يَقُولُ لَهُۥ كُن فَيَكُونُ ٤٧
33.
Sesungguhnya Allah telah memilih Adam, Nuh, keluarga Ibrahim dan keluarga
´Imran melebihi segala umat (di masa mereka masing-masing)
34. (sebagai) satu keturunan yang sebagiannya (turunan) dari yang
lain. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui
35. (Ingatlah), ketika isteri ´Imran berkata: "Ya Tuhanku,
sesungguhnya aku menazarkan kepada Engkau anak yang dalam kandunganku menjadi
hamba yang saleh dan berkhidmat (di Baitul Maqdis). Karena itu terimalah
(nazar) itu dari padaku. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha
Mengetahui"
36. Maka tatkala isteri ´Imran melahirkan anaknya, diapun berkata:
"Ya Tuhanku, sesunguhnya aku melahirkannya seorang anak perempuan; dan
Allah lebih mengetahui apa yang dilahirkannya itu; dan anak laki-laki tidaklah
seperti anak perempuan. Sesungguhnya aku telah menamai dia Maryam dan aku mohon
perlindungan untuknya serta anak-anak keturunannya kepada (pemeliharaan) Engkau
daripada syaitan yang terkutuk"
37. Maka Tuhannya menerimanya (sebagai nazar) dengan penerimaan
yang baik, dan mendidiknya dengan pendidikan yang baik dan Allah menjadikan
Zakariya pemeliharanya. Setiap Zakariya masuk untuk menemui Maryam di mihrab,
ia dapati makanan di sisinya. Zakariya berkata: "Hai Maryam dari mana kamu
memperoleh (makanan) ini?" Maryam menjawab: "Makanan itu dari sisi
Allah". Sesungguhnya Allah memberi rezeki kepada siapa yang
dikehendaki-Nya tanpa hisab
38. Di sanalah Zakariya mendoa kepada Tuhannya seraya berkata:
"Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik.
Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar doa"
39. Kemudian Malaikat (Jibril) memanggil Zakariya, sedang ia tengah
berdiri melakukan shalat di mihrab (katanya): "Sesungguhnya Allah
menggembirakan kamu dengan kelahiran (seorang puteramu) Yahya, yang membenarkan
kalimat (yang datang) dari Allah, menjadi ikutan, menahan diri (dari hawa
nafsu) dan seorang Nabi termasuk keturunan orang-orang saleh"
40. Zakariya berkata: "Ya Tuhanku, bagaimana aku bisa mendapat
anak sedang aku telah sangat tua dan isteriku pun seorang yang mandul?".
Berfirman Allah: "Demikianlah, Allah berbuat apa yang
dikehendaki-Nya"
41. Berkata Zakariya: "Berilah aku suatu tanda (bahwa isteriku
telah mengandung)". Allah berfirman: "Tandanya bagimu, kamu tidak
dapat berkata-kata dengan manusia selama tiga hari, kecuali dengan isyarat. Dan
sebutlah (nama) Tuhanmu sebanyak-banyaknya serta bertasbihlah di waktu petang dan
pagi hari"
42. Dan (ingatlah) ketika Malaikat (Jibril) berkata: "Hai
Maryam, sesungguhnya Allah telah memilih kamu, mensucikan kamu dan melebihkan
kamu atas segala wanita di dunia (yang semasa dengan kamu)
43. Hai Maryam, taatlah kepada Tuhanmu, sujud dan ruku´lah bersama
orang-orang yang ruku´
44. Yang demikian itu adalah sebagian dari berita-berita ghaib yang
Kami wahyukan kepada kamu (ya Muhammad); padahal kamu tidak hadir beserta
mereka, ketika mereka melemparkan anak-anak panah mereka (untuk mengundi) siapa
di antara mereka yang akan memelihara Maryam. Dan kamu tidak hadir di sisi
mereka ketika mereka bersengketa
45. (Ingatlah), ketika Malaikat berkata: "Hai Maryam,
seungguhnya Allah menggembirakan kamu (dengan kelahiran seorang putera yang
diciptakan) dengan kalimat (yang datang) daripada-Nya, namanya Al Masih Isa
putera Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat dan termasuk
orang-orang yang didekatkan (kepada Allah)
46. dan dia berbicara dengan manusia dalam buaian dan ketika sudah
dewasa dan dia adalah termasuk orang-orang yang saleh"
47. Maryam berkata: "Ya Tuhanku, betapa mungkin aku mempunyai
anak, padahal aku belum pernah disentuh oleh seorang laki-lakipun". Allah
berfirman (dengan perantaraan Jibril): "Demikianlah Allah menciptakan apa
yang dikehendaki-Nya. Apabila Allah berkehendak menetapkan sesuatu, maka Allah
hanya cukup berkata kepadanya: "Jadilah", lalu jadilah dia. (QS. Ali
Imran (3); 33-47).
Kemudian Surah Maryam ayat 16-34:[3]
وَٱذۡكُرۡ
فِي ٱلۡكِتَٰبِ مَرۡيَمَ إِذِ ٱنتَبَذَتۡ مِنۡ أَهۡلِهَا مَكَانٗا شَرۡقِيّٗا ١٦فَٱتَّخَذَتۡ
مِن دُونِهِمۡ حِجَابٗا فَأَرۡسَلۡنَآ إِلَيۡهَا رُوحَنَا فَتَمَثَّلَ لَهَا
بَشَرٗا سَوِيّٗا ١٧قَالَتۡ إِنِّيٓ أَعُوذُ بِٱلرَّحۡمَٰنِ مِنكَ إِن كُنتَ
تَقِيّٗا ١٨قَالَ إِنَّمَآ أَنَا۠ رَسُولُ رَبِّكِ لِأَهَبَ لَكِ غُلَٰمٗا
زَكِيّٗا ١٩قَالَتۡ أَنَّىٰ يَكُونُ لِي غُلَٰمٞ وَلَمۡ يَمۡسَسۡنِي بَشَرٞ وَلَمۡ
أَكُ بَغِيّٗا ٢٠قَالَ كَذَٰلِكِ قَالَ رَبُّكِ هُوَ عَلَيَّ هَيِّنٞۖ
وَلِنَجۡعَلَهُۥٓ ءَايَةٗ لِّلنَّاسِ وَرَحۡمَةٗ مِّنَّاۚ وَكَانَ أَمۡرٗا
مَّقۡضِيّٗا ٢١۞فَحَمَلَتۡهُ فَٱنتَبَذَتۡ بِهِۦ مَكَانٗا قَصِيّٗا ٢٢فَأَجَآءَهَاٱلۡمَخَاضُ
إِلَىٰ جِذۡعِ ٱلنَّخۡلَةِ قَالَتۡ يَٰلَيۡتَنِي مِتُّ قَبۡلَ هَٰذَا وَكُنتُ
نَسۡيٗا مَّنسِيّٗا ٢٣فَنَادَىٰهَا مِن تَحۡتِهَآ أَلَّا تَحۡزَنِي قَدۡ جَعَلَ
رَبُّكِ تَحۡتَكِ سَرِيّٗا ٢٤وَهُزِّيٓ إِلَيۡكِ بِجِذۡعِ ٱلنَّخۡلَةِ تُسَٰقِطۡ
عَلَيۡكِ رُطَبٗا جَنِيّٗا ٢٥فَكُلِي وَٱشۡرَبِي وَقَرِّي عَيۡنٗاۖ فَإِمَّا
تَرَيِنَّ مِنَ ٱلۡبَشَرِ أَحَدٗا فَقُولِيٓ إِنِّي نَذَرۡتُ لِلرَّحۡمَٰنِ
صَوۡمٗا فَلَنۡ أُكَلِّمَ ٱلۡيَوۡمَإِنسِيّٗا ٢٦فَأَتَتۡ بِهِۦ قَوۡمَهَا
تَحۡمِلُهُۥۖ قَالُواْ يَٰمَرۡيَمُ لَقَدۡ جِئۡتِ شَيۡٔٗا فَرِيّٗا ٢٧يَٰٓأُخۡتَ
هَٰرُونَ مَا كَانَ أَبُوكِ ٱمۡرَأَ سَوۡءٖ وَمَا كَانَتۡ أُمُّكِ بَغِيّٗا ٢٨فَأَشَارَتۡ
إِلَيۡهِۖ قَالُواْ كَيۡفَ نُكَلِّمُ مَن كَانَ فِي ٱلۡمَهۡدِ صَبِيّٗا ٢٩قَالَ
إِنِّي عَبۡدُ ٱللَّهِ ءَاتَىٰنِيَ ٱلۡكِتَٰبَ وَجَعَلَنِي نَبِيّٗا ٣٠وَجَعَلَنِي
مُبَارَكًا أَيۡنَ مَا كُنتُ وَأَوۡصَٰنِي بِٱلصَّلَوٰةِ وَٱلزَّكَوٰةِ مَا دُمۡتُ
حَيّٗا ٣١وَبَرَّۢا بِوَٰلِدَتِي وَلَمۡ يَجۡعَلۡنِي جَبَّارٗا شَقِيّٗا ٣٢وَٱلسَّلَٰمُ
عَلَيَّ يَوۡمَ وُلِدتُّ وَيَوۡمَ أَمُوتُ وَيَوۡمَ أُبۡعَثُ حَيّٗا ٣٣ذَٰلِكَ
عِيسَى ٱبۡنُ مَرۡيَمَۖ قَوۡلَ ٱلۡحَقِّٱلَّذِي فِيهِ يَمۡتَرُونَ ٣٤
16.
Dan ceritakanlah (kisah) Maryam di dalam Al Quran, yaitu ketika ia menjauhkan
diri dari keluarganya ke suatu tempat di sebelah timur
17. maka ia mengadakan tabir (yang melindunginya) dari mereka; lalu
Kami mengutus roh Kami kepadanya, maka ia menjelma di hadapannya (dalam bentuk)
manusia yang sempurna
18. Maryam berkata: "Sesungguhnya aku berlindung dari padamu
kepada Tuhan Yang Maha pemurah, jika kamu seorang yang bertakwa"
19. Ia (jibril) berkata: "Sesungguhnya aku ini hanyalah
seorang utusan Tuhanmu, untuk memberimu seorang anak
laki-laki yang suci"
20. Maryam berkata: "Bagaimana akan ada bagiku seorang anak
laki-laki, sedang tidak pernah seorang manusiapun menyentuhku dan aku bukan
(pula) seorang pezina!
21. Jibril berkata: "Demikianlah". Tuhanmu berfirman:
"Hal itu adalah mudah bagi-Ku; dan agar dapat Kami menjadikannya suatu
tanda bagi manusia dan sebagai rahmat dari Kami; dan hal itu adalah suatu
perkara yang sudah diputuskan"
22. Maka Maryam mengandungnya, lalu ia menyisihkan diri dengan
kandungannya itu ke tempat yang jauh
23. Maka rasa sakit akan melahirkan anak memaksa ia (bersandar)
pada pangkal pohon kurma, dia berkata: "Aduhai, alangkah baiknya aku mati
sebelum ini, dan aku menjadi barang yang tidak berarti, lagi dilupakan"
24. Maka Jibril menyerunya dari tempat yang rendah: "Janganlah
kamu bersedih hati, sesungguhnya Tuhanmu telah menjadikan anak sungai di
bawahmu
25. Dan goyanglah pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscaya pohon
itu akan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu
26. maka makan, minum dan bersenang hatilah kamu. Jika kamu melihat
seorang manusia, maka katakanlah: "Sesungguhnya aku telah bernazar berpuasa
untuk Tuhan Yang Maha Pemurah, maka aku tidak akan berbicara dengan seorang
manusiapun pada hari ini"
27. Maka Maryam membawa anak itu kepada kaumnya dengan
menggendongnya. Kaumnya berkata: "Hai Maryam, sesungguhnya kamu telah
melakukan sesuatu yang amat mungkar
28. Hai saudara perempuan Harun, ayahmu sekali-kali bukanlah
seorang yang jahat dan ibumu sekali-kali bukanlah seorang pezina"
29. maka Maryam menunjuk kepada anaknya. Mereka berkata:
"Bagaimana kami akan berbicara dengan anak kecil yang masih di dalam
ayunan?
30. Berkata Isa: "Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia
memberiku Al Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi
31. dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku
berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) shalat dan (menunaikan)
zakat selama aku hidup
32. dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang
yang sombong lagi celaka
33. Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku
dilahirkan, pada hari aku meninggal dan pada hari aku dibangkitkan hidup
kembali"
34. Itulah Isa putera Maryam, yang mengatakan perkataan yang benar,
yang mereka berbantah-bantahan tentang kebenarannya. (QS.Maryam (19); 16-34)
Dari sejumlah ayat yang membicarakan tentang kisah Maryam seperti
yang tersebut di atas. Dapatdisimpulkan sebagaimana berikut:
1.
Maryam
berasal dari keluarga Imran salah satu suku terhormat dari bani Israel yang
daripada-Nyalah diangkat Imam-imam dari agama Yahudi. keluarga Imran adalah
umat mulia bagi Bani Israel, sama seperti keluarga Quraisy bagi orang Arab.
2.
Sejak
dalam kandungan Maryam telah dinazarkan oleh ibunya (istri seorang keluarga
Imran) apabila dia laki-laki untuk menjadi pelayan dari baitul Maqdis. Tetapi
setelah ternyata perempuan, hal itu diserahkan ibunya kepada Tuhan dan
dido’akannya agar Maryam dan keturunannya dilindungi Tuhan dari godaan setan.
Tuhan menerima nazar itu dan Maryam walaupun perempuan diterima baktinya beribadat
di suatu ruang Baitul Maqdis di bawah penjagaan seorang Imam Israel yang
disegani yaitu Nabi Zakaria. Ini terjadi tatkala Maryam belum dewasa.
3.
Tatkala
telah dewasa Maryam yang tetap saleh mendapatkan berita dari Jibril bahwa Tuhan
akan menganugrahkan padanya kelahiran seorang Nabi bagi Bani Israel tanpa
perkawinan dengan seorang laki-laki. Hal itu akan menjadi tanda kekuasaan Tuhan
bagi manusia. Anak laki-laki itu diberi nama al-masih Isa putera Maryam. Anak
itu akan berbicara dengan manusia dalam buaian.
4.
Terdapat
bantahan Maryam yang berkata: "Ya Tuhanku, betapa mungkin aku mempunyai
anak, Padahal aku belum pernah disentuh oleh seorang laki-lakipun." Allah
berfirman (dengan perantaraan Jibril): "Demikianlah Allah menciptakan apa
yang dikehendaki-Nya. apabila Allah berkehendak menetapkan sesuatu, Maka Allah
hanya cukup berkata kepadanya: "Jadilah", lalu jadilah Dia.
5.
Maryam
malu karena kahamilan itu, tetapi dia tetap sabar dan taat terhadap perintah
Allah. Dia diejek karena telah mencoreng nama baik keluarga Imran.Dengan kata-kataHai
Maryam, Sesungguhnya kamu telah melakukan sesuatu yang Amat mungkar. ayahmu
sekali-kali bukanlah seorang yang jahat dan ibumu sekali-kali bukanlah seorang
pezina.
6.
Juga
terdapat penjelasan tentang Nabi Zakaria yang memelihara keluarga Maryam di
masa kecilnya. Zakaria sendiri berdoa kepada Tuhan memohonkan seorang putera sebab
istrinya hingga tua tidak pernah melahirkan anak. Doa’nya dikabulkan Tuhan dan
zakaria akan dikaruniai seorang putera yaitu nabi Yahya. Sebagai tandanya Tuhan
menyuruh Zakaria jangan bercakap-cakap dengan manusia selama tiga hari dan
selama itu agar terus berzikir dan tasbih saja kepada Tuhan, dan perintah itu
dilakukan Zakaria dengan baik.[4]
2.
Kisah Maria dalam Bible
Dalam pembahasan ini penulis hanya memfokuskan pencarian kisahMaria
dalam Bible kanonikal yaitu, Injil Markus, Injil Matius, Injil Lukas dan Injil
Yohanes. Adapun cerita-cerita lain yang juga terdapat dalam injil-injil
apokrifal tidak penulis masukan disini.
Setelah melakukan penelusuran dari keempat Injil kanonikal tersebut
hanya terdapat dua injil yang membicarakan tentang kisah Maryam yaitu Injil
Matius dan Injil Lukas, seperti di bawah ini:
a.
Cerita Maria dalam Injil Matius
Cerita tentang Maria dalam Injil Matius ini dapat ditemukan dalam Mat.
1:16-25, sebagaimana berikut ini:
“Yakub memperanakkan Yusuf suami Maria, yang melahirkan Yesus yang
disebut Kristus. Jadi seluruhnya ada:
empat belas keturunan dari Abraham sampai Daud, empat belas keturunan dari Daud
sampai pembuangan ke Babel, dan empat belas keturunan dari pembuangan ke Babel
sampai Kristus. Kelahiran Yesus Kristus adalah seperti berikut: Pada waktu
Maria, ibu-Nya, bertunangan dengan Yusuf, ternyata ia mengandung dari Roh
Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami isteri. Karena Yusuf suaminya,
seorang yang tulus hati dan tidak mau mencemarkan nama isterinya di muka umum,
ia bermaksud menceraikannya dengan diam-diam. Tetapi ketika ia mempertimbangkan
maksud itu, malaikat Tuhan nampak kepadanya dalam mimpi dan berkata:
"Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai
isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus. Ia akan
melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah
yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka." Hal itu terjadi supaya
genaplah yang difirmankan Tuhan oleh nabi:"Sesungguhnya, anak dara itu
akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan
menamakan Dia Imanuel" — yang berarti: Allah menyertai kita.
Sesudah bangun dari tidurnya, Yusuf berbuat seperti yang diperintahkan malaikat
Tuhan itu kepadanya. Ia mengambil Maria sebagai isterinya. tetapi tidak
bersetubuh dengan dia sampai ia melahirkan anaknya laki-laki dan Yusuf
menamakan Dia Yesus.” (Mat. 1:16-25).[5]
Dari cerita Injil Matius di atas
dapat di tarik kesimpulan sebagai berikut:
1.
Yusuf
merupakan anak Ya’qub dan suami Maria, yang melahirkan Yesus yang disebut
Kristus.
2.
Tentang
kelahiran Yesus Kristus berawal dari waktu Maria, ibu-Nya Yesus, bertunangan
dengan Yusuf, dan ternyata Maria telah
mengandung seorang anak dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami
isteri.
3.
Oleh
karena itu Yusuf suaminya, seorang yang tulus hati dan tidak mau mencemarkan
nama isterinya di muka umum, ia bermaksud menceraikannya secara
diam-diam.Tetapi ketika ia mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan nampak
kepadanya dalam mimpi dan berkata: "Yusuf, anak Daud, janganlah engkau
takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya
adalah dari Roh Kudus.
4.
Diberitahukan
oleh Malaikat bahwa Maria akan melahirkan anak laki-laki dan akan diberi nama
Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka.
5.
Yusuf
berbuat seperti yang diperintahkan malaikat Tuhan itu kepadanya. Ia mengambil
Maria sebagai isterinya. tetapi tidak bersetubuh dengan dia sampai ia
melahirkan anaknya laki-laki dan Yusuf menamakan Dia Yesus.
b.
Cerita Maria dalam Injil Lukas
Cerita Maria dalam Injil Lukas terdapat dalam Luk. 1: 26-28
sebagaimana berikut ini:
“Dalam bulan yang keenam Allah menyuruh malaikat Gabriel pergi ke
sebuah kota di Galilea bernama Nazaret. Kepada seorang perawan yang bertunangan
dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga Daud; nama perawan itu Maria.Ketika
malaikat itu masuk ke rumah Maria, ia berkata: "Salam, hai engkau yang
dikaruniai, Tuhan menyertai engkau." Maria terkejut mendengar perkataan itu,
lalu bertanya di dalam hatinya, apakah arti salam itu. Kata malaikat itu
kepadanya: "Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di
hadapan Allah. Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang
anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus. Ia akan menjadi besar
dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan
kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya,dan Ia akan menjadi raja atas kaum
keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan Kerajaan-Nya tidak akan
berkesudahan." Kata Maria kepada malaikat itu: "Bagaimana hal itu
mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?"Jawab malaikat itu kepadanya:
"Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi
engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak
Allah. Dan sesungguhnya, Elisabet,
sanakmu itu, iapun sedang mengandung seorang anak laki-laki pada hari tuanya
dan inilah bulan yang keenam bagi dia, yang disebut mandul itu. Sebab bagi
Allah tidak ada yang mustahil." Kata Maria: "Sesungguhnya aku ini
adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu." Lalu malaikat
itu meninggalkan dia. (Luk. 1: 26-28).[6]
Beberapa kesimpulan yang dapat ditarik dari cerita Maryam di atas
berdasarkan Injil Lukas:
1.
Allah
menyuruh malaikat Gabriel pergi ke sebuah kota di Galilea bernama Nazaret.
Untuk mendatangi Maria seorang perawan
yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga Daud.
2.
Maria
akan mendapat kasih Allah yaitu dengan mengandung dan melahirkan seorang anak
laki-laki yang akan Maria namai Dia Yesus. Ia akan menjadi besar dan akan
disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan
kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya, dan Ia akan menjadi raja atas kaum
keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan.
3.
Terdapat
pernyataan Maria kepada malaikat, Bagaimana bisa terjadi, karena dia belum
bersuami?dan Jawaban malaikat itu kepadannya bahwa Roh Kudus akan turun atasmu
dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungimu; sebab itu anak yang akan
kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah.
4.
Terdapat
keterangan tentang Elisabet, sanakmu itu, iapun sedang mengandung seorang anak
laki-laki pada hari tuanya dan inilah bulan yang keenam bagi dia, yang disebut
mandul itu. Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil.
3.
Persamaan dan perbedaan kisah Maryam dalam al-Qur’an dan Bible
a.
Persamaan kisah Maryam dalam al-Qur’an dan Bible:
1.
Maryam
dalam al-Qur’an dan Maria dalam Bible sama-sama berasal dari keluarga Imran
salah satu suku terhormat dari bani Israel yang daripada-Nyalah diangkat
Imam-imam dari agama Yahudi.
2.
Sama-sama
mendapatkan berita dari Malaikat bahwa Tuhan akan menganugrahkan padanya
kelahiran seorang Nabi bagi Bani Israel tanpa perkawinan dengan seorang
laki-laki seperti terdapat dalam Injil Lukas. Anak laki-laki itu diberi nama
Isa (Yesus).
3.
Terdapat
pesamaan cerita dengan Injil Lukas ketika Maryam terkejut dan tak percaya bahwa
dia akan mempunyai seorang anakPadahal dia belum pernah disentuh oleh seorang
laki-lakipun.
4.
Sama
seperti Injil Lukas pembicaan tentang Nabi Zakaria juga disebutkan. Tentang
keinginan Zakaria mendapatkan seorang keturunan walaupun ternyata istrinya
sudahtua tidak pernah melahirkan anak.
b.
Perbedaan kisah Maryam dalam al-Qur’an dan Bible
Sebenarnya perbedaan kisah Maryam ini tidak hanya terdapat dalam
al-Qur’an dan Injil saja, tetapi sesama injil kanonikalpun juga memiliki
perbedaan antara Injil Matius dan Markus.
1.
Dalam
Injil Matius disebutkan bahwa Maria mempunyai suami yang bernama Yusuf dan
dalam Injil Lukas Yusuf hanya disebutkan sebagai tunangan adapun dalam
al-Qur’an tidak disebutkan demikian.
2.
Dalam
Injil Matius terdapat pernyataan yang mengatakan bahwa pada saatMaria bertunangan
dengan Yusuf, Maria telah mengandung seorang anak dari Roh Kudus, sebelum
mereka hidup sebagai suami isteri. Sedangkan dalam al-Qur’an dan Injil Lukas
mengatakan bahwa ketika Maryam diberi seorang anak dalam kandungan Maryam masih
sendiri.
3.
Dalam
Injil terdapat adanya keinginan suami Maria yaitu Yusuf untuk menceraikan Maria
secara diam-diam.Tetapi ketika ia mempertimbangkan maksud itu, dia bermimpi
ketemu malaikat yang berkata: "Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut
mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah
dari Roh Kudus. Sedangkan dalam al-Qur’an tidak ada.
4.
Terdapat
perbedaan ketika Malaikat memberitahukan bahwa Maria akan melahirkan anak
laki-laki dan yang akan diberi namaIsa atau Yesus. Dalam Injil Matius disebutkan
bahwa yang memberi nama anak tersebut adalah Yusuf suami Maria sedangkan dalam
al-Qur’an dan Injil Lukas yang akan memberi nama adalah Ibunya sendiri yaitu
Maryam walaupun terdapat perbedaan nama dalam al-Qur’an dengan nama al-Masih
Isa Putera Maryam dan dalam Injil Lukas dengan nama Yesus.
5.
Terdapat
keterangan dalam injil Matius bahwa walaupun Maria dan Yusuf sudah menikah
mereka tidak melakukan hubungan suami istrisampai Maryam melahirkan anak
laki-lakinya.
DAFTAR PUSTAKA
Bakry,
Hasbullah. Isa dalam al-Qur’an Muhammad dalam Bible. Jakarta: CV. Firdaus,
1968.
Fatoohi, Louay.
The Mystery of Historical Jesus (Sang Mesias menurut al-Qur’an, al-Kitab,
dan Sumber-Sumber Sejarah). Bandung: PT Mizan Pustaka, 2013.
Softwere Al-Qur’an Digital
Softwere Injil Digital
Schumann, Olaf.
10 Ulama bicara al-Masih dan Ajarannya (Membangun kesadaran kritis hubungan
Muslim-Kristen). Jakarta, PT Elex Media Komputindo, 2013.
[1]. Bakry, Hasbullah, Isa dalam al-Qur’an Muhammad dalam Bible. (Jakarta:
CV. Firdaus, 1968) Hal. 1.
[2]Softwere
Al-Qur’an Digital.
[3]Softwere
al-Qur’an Digital
[4]Bakry, Hasbullah. Isa dalam al-Qur’an Muhammad dalam Bible. (Jakarta:
CV. Firdaus, 1968). Hal. 17-18.
[5]Softwere
Injil Digital.
[6]Softwere
Injil Digital.
[7]Dalam
surah Ali Imran ini sudah penulis cantumkan di atas pada pembahasan Maryam
yaitu dari ayat 33-47, yang membicarakan kisah maryam dan juga sekaligus kelahiran
Nabi Isa.
[8]Fatoohi, Louay. The Mystery of Historical Jesus (Sang Mesias
menurut al-Qur’an, al-Kitab, dan Sumber-Sumber Sejarah). (Bandung: PT Mizan
Pustaka, 2013). Hal. 257.
[9]Fatoohi, Louay. The Mystery of Historical Jesus (Sang Mesias
menurut al-Qur’an, al-Kitab, dan Sumber-Sumber Sejarah). (Bandung: PT Mizan
Pustaka, 2013). Hal. 258.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar