Minggu, 08 Februari 2015

Kisah Maryam dalam al-Qur’an dan Bible


PEMBAHASAN
A.    Kisah Maryam dalam al-Qur’an dan Bible
1.      Kisah Maryam dalam al-Qur’an
Ayat-ayat mengenai kisah maryam ini diambil dari bermacam-macam surah, yaitu surah Ali Imran, Surah Maryam, Surah al-Tahrim dan Surah al-Anbiya. Selain itu kisah maryam jugadisebutkan kembali pada surah-surah lain dalam ayat-ayat mengenai Isa al-Masih.[1] Disini penulis mencantumkan dua surah yang paling banyak menceritakan tentang Maryam dalam ayat yang berurutan yaitu QS. Ali Imran ayat 33-47 dan QS. Maryam ayat 16-34. Juga karena kedua surah ini berkaitan dengan kelahiran Nabi Isa secara langsung. Sebagaimana berikut ini:
Surah Ali Imran ayat 33-47:[2]
۞إِنَّ ٱللَّهَٱصۡطَفَىٰٓ ءَادَمَ وَنُوحٗا وَءَالَ إِبۡرَٰهِيمَ وَءَالَ عِمۡرَٰنَ عَلَى ٱلۡعَٰلَمِينَ ٣٣ذُرِّيَّةَۢ بَعۡضُهَا مِنۢ بَعۡضٖۗ وَٱللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ ٣٤إِذۡ قَالَتِ ٱمۡرَأَتُ عِمۡرَٰنَ رَبِّ إِنِّي نَذَرۡتُ لَكَ مَا فِي بَطۡنِي مُحَرَّرٗا فَتَقَبَّلۡ مِنِّيٓۖ إِنَّكَ أَنتَ ٱلسَّمِيعُٱلۡعَلِيمُ ٣٥فَلَمَّا وَضَعَتۡهَا قَالَتۡ رَبِّ إِنِّي وَضَعۡتُهَآ أُنثَىٰ وَٱللَّهُ أَعۡلَمُ بِمَا وَضَعَتۡ وَلَيۡسَ ٱلذَّكَرُ كَٱلۡأُنثَىٰۖ وَإِنِّي سَمَّيۡتُهَا مَرۡيَمَ وَإِنِّيٓ أُعِيذُهَا بِكَ وَذُرِّيَّتَهَا مِنَ ٱلشَّيۡطَٰنِٱلرَّجِيمِ ٣٦فَتَقَبَّلَهَا رَبُّهَا بِقَبُولٍ حَسَنٖ وَأَنۢبَتَهَا نَبَاتًا حَسَنٗا وَكَفَّلَهَا زَكَرِيَّاۖ كُلَّمَا دَخَلَ عَلَيۡهَا زَكَرِيَّا ٱلۡمِحۡرَابَ وَجَدَ عِندَهَا رِزۡقٗاۖ قَالَ يَٰمَرۡيَمُ أَنَّىٰ لَكِ هَٰذَاۖ قَالَتۡ هُوَ مِنۡ عِندِ ٱللَّهِۖ إِنَّ ٱللَّهَ يَرۡزُقُ مَن يَشَآءُ بِغَيۡرِ حِسَابٍ ٣٧هُنَالِكَ دَعَا زَكَرِيَّا رَبَّهُۥۖ قَالَ رَبِّ هَبۡ لِي مِن لَّدُنكَ ذُرِّيَّةٗ طَيِّبَةًۖ إِنَّكَ سَمِيعُ ٱلدُّعَآءِ ٣٨فَنَادَتۡهُٱلۡمَلَٰٓئِكَةُ وَهُوَ قَآئِمٞ يُصَلِّي فِي ٱلۡمِحۡرَابِ أَنَّ ٱللَّهَ يُبَشِّرُكَ بِيَحۡيَىٰ مُصَدِّقَۢا بِكَلِمَةٖ مِّنَ ٱللَّهِ وَسَيِّدٗا وَحَصُورٗا وَنَبِيّٗا مِّنَ ٱلصَّٰلِحِينَ ٣٩قَالَ رَبِّ أَنَّىٰ يَكُونُ لِي غُلَٰمٞ وَقَدۡ بَلَغَنِيَ ٱلۡكِبَرُ وَٱمۡرَأَتِي عَاقِرٞۖ قَالَ كَذَٰلِكَ ٱللَّهُ يَفۡعَلُ مَا يَشَآءُ ٤٠قَالَ رَبِّ ٱجۡعَل لِّيٓ ءَايَةٗۖ قَالَ ءَايَتُكَ أَلَّا تُكَلِّمَ ٱلنَّاسَ ثَلَٰثَةَ أَيَّامٍ إِلَّا رَمۡزٗاۗ وَٱذۡكُر رَّبَّكَ كَثِيرٗا وَسَبِّحۡ بِٱلۡعَشِيِّ وَٱلۡإِبۡكَٰرِ ٤١وَإِذۡ قَالَتِ ٱلۡمَلَٰٓئِكَةُ يَٰمَرۡيَمُ إِنَّ ٱللَّهَٱصۡطَفَىٰكِ وَطَهَّرَكِ وَٱصۡطَفَىٰكِ عَلَىٰ نِسَآءِ ٱلۡعَٰلَمِينَ ٤٢يَٰمَرۡيَمُٱقۡنُتِي لِرَبِّكِ وَٱسۡجُدِي وَٱرۡكَعِي مَعَ ٱلرَّٰكِعِينَ ٤٣ذَٰلِكَ مِنۡ أَنۢبَآءِ ٱلۡغَيۡبِ نُوحِيهِ إِلَيۡكَۚ وَمَا كُنتَ لَدَيۡهِمۡ إِذۡ يُلۡقُونَ أَقۡلَٰمَهُمۡ أَيُّهُمۡ يَكۡفُلُ مَرۡيَمَ وَمَا كُنتَ لَدَيۡهِمۡ إِذۡ يَخۡتَصِمُونَ ٤٤إِذۡ قَالَتِ ٱلۡمَلَٰٓئِكَةُ يَٰمَرۡيَمُ إِنَّ ٱللَّهَ يُبَشِّرُكِ بِكَلِمَةٖ مِّنۡهُ ٱسۡمُهُٱلۡمَسِيحُ عِيسَى ٱبۡنُ مَرۡيَمَ وَجِيهٗا فِي ٱلدُّنۡيَا وَٱلۡأٓخِرَةِ وَمِنَ ٱلۡمُقَرَّبِينَ ٤٥وَيُكَلِّمُٱلنَّاسَ فِي ٱلۡمَهۡدِ وَكَهۡلٗا وَمِنَ ٱلصَّٰلِحِينَ ٤٦قَالَتۡ رَبِّ أَنَّىٰ يَكُونُ لِي وَلَدٞ وَلَمۡ يَمۡسَسۡنِي بَشَرٞۖ قَالَ كَذَٰلِكِ ٱللَّهُ يَخۡلُقُ مَا يَشَآءُۚ إِذَا قَضَىٰٓ أَمۡرٗا فَإِنَّمَا يَقُولُ لَهُۥ كُن فَيَكُونُ ٤٧
33. Sesungguhnya Allah telah memilih Adam, Nuh, keluarga Ibrahim dan keluarga ´Imran melebihi segala umat (di masa mereka masing-masing)
34. (sebagai) satu keturunan yang sebagiannya (turunan) dari yang lain. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui
35. (Ingatlah), ketika isteri ´Imran berkata: "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku menazarkan kepada Engkau anak yang dalam kandunganku menjadi hamba yang saleh dan berkhidmat (di Baitul Maqdis). Karena itu terimalah (nazar) itu dari padaku. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui"
36. Maka tatkala isteri ´Imran melahirkan anaknya, diapun berkata: "Ya Tuhanku, sesunguhnya aku melahirkannya seorang anak perempuan; dan Allah lebih mengetahui apa yang dilahirkannya itu; dan anak laki-laki tidaklah seperti anak perempuan. Sesungguhnya aku telah menamai dia Maryam dan aku mohon perlindungan untuknya serta anak-anak keturunannya kepada (pemeliharaan) Engkau daripada syaitan yang terkutuk"
37. Maka Tuhannya menerimanya (sebagai nazar) dengan penerimaan yang baik, dan mendidiknya dengan pendidikan yang baik dan Allah menjadikan Zakariya pemeliharanya. Setiap Zakariya masuk untuk menemui Maryam di mihrab, ia dapati makanan di sisinya. Zakariya berkata: "Hai Maryam dari mana kamu memperoleh (makanan) ini?" Maryam menjawab: "Makanan itu dari sisi Allah". Sesungguhnya Allah memberi rezeki kepada siapa yang dikehendaki-Nya tanpa hisab
38. Di sanalah Zakariya mendoa kepada Tuhannya seraya berkata: "Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar doa"
39. Kemudian Malaikat (Jibril) memanggil Zakariya, sedang ia tengah berdiri melakukan shalat di mihrab (katanya): "Sesungguhnya Allah menggembirakan kamu dengan kelahiran (seorang puteramu) Yahya, yang membenarkan kalimat (yang datang) dari Allah, menjadi ikutan, menahan diri (dari hawa nafsu) dan seorang Nabi termasuk keturunan orang-orang saleh"
40. Zakariya berkata: "Ya Tuhanku, bagaimana aku bisa mendapat anak sedang aku telah sangat tua dan isteriku pun seorang yang mandul?". Berfirman Allah: "Demikianlah, Allah berbuat apa yang dikehendaki-Nya"
41. Berkata Zakariya: "Berilah aku suatu tanda (bahwa isteriku telah mengandung)". Allah berfirman: "Tandanya bagimu, kamu tidak dapat berkata-kata dengan manusia selama tiga hari, kecuali dengan isyarat. Dan sebutlah (nama) Tuhanmu sebanyak-banyaknya serta bertasbihlah di waktu petang dan pagi hari"
42. Dan (ingatlah) ketika Malaikat (Jibril) berkata: "Hai Maryam, sesungguhnya Allah telah memilih kamu, mensucikan kamu dan melebihkan kamu atas segala wanita di dunia (yang semasa dengan kamu)
43. Hai Maryam, taatlah kepada Tuhanmu, sujud dan ruku´lah bersama orang-orang yang ruku´
44. Yang demikian itu adalah sebagian dari berita-berita ghaib yang Kami wahyukan kepada kamu (ya Muhammad); padahal kamu tidak hadir beserta mereka, ketika mereka melemparkan anak-anak panah mereka (untuk mengundi) siapa di antara mereka yang akan memelihara Maryam. Dan kamu tidak hadir di sisi mereka ketika mereka bersengketa
45. (Ingatlah), ketika Malaikat berkata: "Hai Maryam, seungguhnya Allah menggembirakan kamu (dengan kelahiran seorang putera yang diciptakan) dengan kalimat (yang datang) daripada-Nya, namanya Al Masih Isa putera Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat dan termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah)
46. dan dia berbicara dengan manusia dalam buaian dan ketika sudah dewasa dan dia adalah termasuk orang-orang yang saleh"
47. Maryam berkata: "Ya Tuhanku, betapa mungkin aku mempunyai anak, padahal aku belum pernah disentuh oleh seorang laki-lakipun". Allah berfirman (dengan perantaraan Jibril): "Demikianlah Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya. Apabila Allah berkehendak menetapkan sesuatu, maka Allah hanya cukup berkata kepadanya: "Jadilah", lalu jadilah dia. (QS. Ali Imran (3); 33-47).
Kemudian Surah Maryam ayat 16-34:[3]
وَٱذۡكُرۡ فِي ٱلۡكِتَٰبِ مَرۡيَمَ إِذِ ٱنتَبَذَتۡ مِنۡ أَهۡلِهَا مَكَانٗا شَرۡقِيّٗا ١٦فَٱتَّخَذَتۡ مِن دُونِهِمۡ حِجَابٗا فَأَرۡسَلۡنَآ إِلَيۡهَا رُوحَنَا فَتَمَثَّلَ لَهَا بَشَرٗا سَوِيّٗا ١٧قَالَتۡ إِنِّيٓ أَعُوذُ بِٱلرَّحۡمَٰنِ مِنكَ إِن كُنتَ تَقِيّٗا ١٨قَالَ إِنَّمَآ أَنَا۠ رَسُولُ رَبِّكِ لِأَهَبَ لَكِ غُلَٰمٗا زَكِيّٗا ١٩قَالَتۡ أَنَّىٰ يَكُونُ لِي غُلَٰمٞ وَلَمۡ يَمۡسَسۡنِي بَشَرٞ وَلَمۡ أَكُ بَغِيّٗا ٢٠قَالَ كَذَٰلِكِ قَالَ رَبُّكِ هُوَ عَلَيَّ هَيِّنٞۖ وَلِنَجۡعَلَهُۥٓ ءَايَةٗ لِّلنَّاسِ وَرَحۡمَةٗ مِّنَّاۚ وَكَانَ أَمۡرٗا مَّقۡضِيّٗا ٢١۞فَحَمَلَتۡهُ فَٱنتَبَذَتۡ بِهِۦ مَكَانٗا قَصِيّٗا ٢٢فَأَجَآءَهَاٱلۡمَخَاضُ إِلَىٰ جِذۡعِ ٱلنَّخۡلَةِ قَالَتۡ يَٰلَيۡتَنِي مِتُّ قَبۡلَ هَٰذَا وَكُنتُ نَسۡيٗا مَّنسِيّٗا ٢٣فَنَادَىٰهَا مِن تَحۡتِهَآ أَلَّا تَحۡزَنِي قَدۡ جَعَلَ رَبُّكِ تَحۡتَكِ سَرِيّٗا ٢٤وَهُزِّيٓ إِلَيۡكِ بِجِذۡعِ ٱلنَّخۡلَةِ تُسَٰقِطۡ عَلَيۡكِ رُطَبٗا جَنِيّٗا ٢٥فَكُلِي وَٱشۡرَبِي وَقَرِّي عَيۡنٗاۖ فَإِمَّا تَرَيِنَّ مِنَ ٱلۡبَشَرِ أَحَدٗا فَقُولِيٓ إِنِّي نَذَرۡتُ لِلرَّحۡمَٰنِ صَوۡمٗا فَلَنۡ أُكَلِّمَ ٱلۡيَوۡمَإِنسِيّٗا ٢٦فَأَتَتۡ بِهِۦ قَوۡمَهَا تَحۡمِلُهُۥۖ قَالُواْ يَٰمَرۡيَمُ لَقَدۡ جِئۡتِ شَيۡ‍ٔٗا فَرِيّٗا ٢٧يَٰٓأُخۡتَ هَٰرُونَ مَا كَانَ أَبُوكِ ٱمۡرَأَ سَوۡءٖ وَمَا كَانَتۡ أُمُّكِ بَغِيّٗا ٢٨فَأَشَارَتۡ إِلَيۡهِۖ قَالُواْ كَيۡفَ نُكَلِّمُ مَن كَانَ فِي ٱلۡمَهۡدِ صَبِيّٗا ٢٩قَالَ إِنِّي عَبۡدُ ٱللَّهِ ءَاتَىٰنِيَ ٱلۡكِتَٰبَ وَجَعَلَنِي نَبِيّٗا ٣٠وَجَعَلَنِي مُبَارَكًا أَيۡنَ مَا كُنتُ وَأَوۡصَٰنِي بِٱلصَّلَوٰةِ وَٱلزَّكَوٰةِ مَا دُمۡتُ حَيّٗا ٣١وَبَرَّۢا بِوَٰلِدَتِي وَلَمۡ يَجۡعَلۡنِي جَبَّارٗا شَقِيّٗا ٣٢وَٱلسَّلَٰمُ عَلَيَّ يَوۡمَ وُلِدتُّ وَيَوۡمَ أَمُوتُ وَيَوۡمَ أُبۡعَثُ حَيّٗا ٣٣ذَٰلِكَ عِيسَى ٱبۡنُ مَرۡيَمَۖ قَوۡلَ ٱلۡحَقِّٱلَّذِي فِيهِ يَمۡتَرُونَ ٣٤
16. Dan ceritakanlah (kisah) Maryam di dalam Al Quran, yaitu ketika ia menjauhkan diri dari keluarganya ke suatu tempat di sebelah timur
17. maka ia mengadakan tabir (yang melindunginya) dari mereka; lalu Kami mengutus roh Kami kepadanya, maka ia menjelma di hadapannya (dalam bentuk) manusia yang sempurna
18. Maryam berkata: "Sesungguhnya aku berlindung dari padamu kepada Tuhan Yang Maha pemurah, jika kamu seorang yang bertakwa"
19. Ia (jibril) berkata: "Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang utusan Tuhanmu, untuk memberimu seorang anak laki-laki yang suci"
20. Maryam berkata: "Bagaimana akan ada bagiku seorang anak laki-laki, sedang tidak pernah seorang manusiapun menyentuhku dan aku bukan (pula) seorang pezina!
21. Jibril berkata: "Demikianlah". Tuhanmu berfirman: "Hal itu adalah mudah bagi-Ku; dan agar dapat Kami menjadikannya suatu tanda bagi manusia dan sebagai rahmat dari Kami; dan hal itu adalah suatu perkara yang sudah diputuskan"
22. Maka Maryam mengandungnya, lalu ia menyisihkan diri dengan kandungannya itu ke tempat yang jauh
23. Maka rasa sakit akan melahirkan anak memaksa ia (bersandar) pada pangkal pohon kurma, dia berkata: "Aduhai, alangkah baiknya aku mati sebelum ini, dan aku menjadi barang yang tidak berarti, lagi dilupakan"
24. Maka Jibril menyerunya dari tempat yang rendah: "Janganlah kamu bersedih hati, sesungguhnya Tuhanmu telah menjadikan anak sungai di bawahmu
25. Dan goyanglah pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscaya pohon itu akan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu
26. maka makan, minum dan bersenang hatilah kamu. Jika kamu melihat seorang manusia, maka katakanlah: "Sesungguhnya aku telah bernazar berpuasa untuk Tuhan Yang Maha Pemurah, maka aku tidak akan berbicara dengan seorang manusiapun pada hari ini"
27. Maka Maryam membawa anak itu kepada kaumnya dengan menggendongnya. Kaumnya berkata: "Hai Maryam, sesungguhnya kamu telah melakukan sesuatu yang amat mungkar
28. Hai saudara perempuan Harun, ayahmu sekali-kali bukanlah seorang yang jahat dan ibumu sekali-kali bukanlah seorang pezina"
29. maka Maryam menunjuk kepada anaknya. Mereka berkata: "Bagaimana kami akan berbicara dengan anak kecil yang masih di dalam ayunan?
30. Berkata Isa: "Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi
31. dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) shalat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup
32. dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka
33. Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali"
34. Itulah Isa putera Maryam, yang mengatakan perkataan yang benar, yang mereka berbantah-bantahan tentang kebenarannya. (QS.Maryam (19); 16-34)
Dari sejumlah ayat yang membicarakan tentang kisah Maryam seperti yang tersebut di atas. Dapatdisimpulkan  sebagaimana berikut:
1.      Maryam berasal dari keluarga Imran salah satu suku terhormat dari bani Israel yang daripada-Nyalah diangkat Imam-imam dari agama Yahudi. keluarga Imran adalah umat mulia bagi Bani Israel, sama seperti keluarga Quraisy bagi orang Arab.
2.      Sejak dalam kandungan Maryam telah dinazarkan oleh ibunya (istri seorang keluarga Imran) apabila dia laki-laki untuk menjadi pelayan dari baitul Maqdis. Tetapi setelah ternyata perempuan, hal itu diserahkan ibunya kepada Tuhan dan dido’akannya agar Maryam dan keturunannya dilindungi Tuhan dari godaan setan. Tuhan menerima nazar itu dan Maryam walaupun perempuan diterima baktinya beribadat di suatu ruang Baitul Maqdis di bawah penjagaan seorang Imam Israel yang disegani yaitu Nabi Zakaria. Ini terjadi tatkala Maryam belum dewasa.
3.      Tatkala telah dewasa Maryam yang tetap saleh mendapatkan berita dari Jibril bahwa Tuhan akan menganugrahkan padanya kelahiran seorang Nabi bagi Bani Israel tanpa perkawinan dengan seorang laki-laki. Hal itu akan menjadi tanda kekuasaan Tuhan bagi manusia. Anak laki-laki itu diberi nama al-masih Isa putera Maryam. Anak itu akan berbicara dengan manusia dalam buaian.

4.      Terdapat bantahan Maryam yang berkata: "Ya Tuhanku, betapa mungkin aku mempunyai anak, Padahal aku belum pernah disentuh oleh seorang laki-lakipun." Allah berfirman (dengan perantaraan Jibril): "Demikianlah Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya. apabila Allah berkehendak menetapkan sesuatu, Maka Allah hanya cukup berkata kepadanya: "Jadilah", lalu jadilah Dia.
5.      Maryam malu karena kahamilan itu, tetapi dia tetap sabar dan taat terhadap perintah Allah. Dia diejek karena telah mencoreng nama baik keluarga Imran.Dengan kata-kataHai Maryam, Sesungguhnya kamu telah melakukan sesuatu yang Amat mungkar. ayahmu sekali-kali bukanlah seorang yang jahat dan ibumu sekali-kali bukanlah seorang pezina.
6.      Juga terdapat penjelasan tentang Nabi Zakaria yang memelihara keluarga Maryam di masa kecilnya. Zakaria sendiri berdoa kepada Tuhan memohonkan seorang putera sebab istrinya hingga tua tidak pernah melahirkan anak. Doa’nya dikabulkan Tuhan dan zakaria akan dikaruniai seorang putera yaitu nabi Yahya. Sebagai tandanya Tuhan menyuruh Zakaria jangan bercakap-cakap dengan manusia selama tiga hari dan selama itu agar terus berzikir dan tasbih saja kepada Tuhan, dan perintah itu dilakukan Zakaria dengan baik.[4]

2.      Kisah Maria dalam Bible
Dalam pembahasan ini penulis hanya memfokuskan pencarian kisahMaria dalam Bible kanonikal yaitu, Injil Markus, Injil Matius, Injil Lukas dan Injil Yohanes. Adapun cerita-cerita lain yang juga terdapat dalam injil-injil apokrifal tidak penulis masukan disini.
Setelah melakukan penelusuran dari keempat Injil kanonikal tersebut hanya terdapat dua injil yang membicarakan tentang kisah Maryam yaitu Injil Matius dan Injil Lukas, seperti di bawah ini:
a.      Cerita Maria dalam Injil Matius
Cerita tentang Maria dalam Injil Matius ini dapat ditemukan dalam Mat. 1:16-25, sebagaimana berikut ini:
“Yakub memperanakkan Yusuf suami Maria, yang melahirkan Yesus yang disebut Kristus.  Jadi seluruhnya ada: empat belas keturunan dari Abraham sampai Daud, empat belas keturunan dari Daud sampai pembuangan ke Babel, dan empat belas keturunan dari pembuangan ke Babel sampai Kristus. Kelahiran Yesus Kristus adalah seperti berikut: Pada waktu Maria, ibu-Nya, bertunangan dengan Yusuf, ternyata ia mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami isteri. Karena Yusuf suaminya, seorang yang tulus hati dan tidak mau mencemarkan nama isterinya di muka umum, ia bermaksud menceraikannya dengan diam-diam. Tetapi ketika ia mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan nampak kepadanya dalam mimpi dan berkata: "Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus. Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka." Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan oleh nabi:"Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel"  —  yang berarti: Allah menyertai kita. Sesudah bangun dari tidurnya, Yusuf berbuat seperti yang diperintahkan malaikat Tuhan itu kepadanya. Ia mengambil Maria sebagai isterinya. tetapi tidak bersetubuh dengan dia sampai ia melahirkan anaknya laki-laki dan Yusuf menamakan Dia Yesus.” (Mat. 1:16-25).[5]
Dari cerita Injil Matius di atas dapat di tarik kesimpulan sebagai berikut:
1.      Yusuf merupakan anak Ya’qub dan suami Maria, yang melahirkan Yesus yang disebut Kristus.
2.      Tentang kelahiran Yesus Kristus berawal dari waktu Maria, ibu-Nya Yesus, bertunangan dengan Yusuf, dan  ternyata Maria telah mengandung seorang anak dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami isteri.
3.      Oleh karena itu Yusuf suaminya, seorang yang tulus hati dan tidak mau mencemarkan nama isterinya di muka umum, ia bermaksud menceraikannya secara diam-diam.Tetapi ketika ia mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan nampak kepadanya dalam mimpi dan berkata: "Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus.
4.      Diberitahukan oleh Malaikat bahwa Maria akan melahirkan anak laki-laki dan akan diberi nama Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka.
5.      Yusuf berbuat seperti yang diperintahkan malaikat Tuhan itu kepadanya. Ia mengambil Maria sebagai isterinya. tetapi tidak bersetubuh dengan dia sampai ia melahirkan anaknya laki-laki dan Yusuf menamakan Dia Yesus.

b.      Cerita Maria dalam Injil Lukas
Cerita Maria dalam Injil Lukas terdapat dalam Luk. 1: 26-28 sebagaimana berikut ini:
“Dalam bulan yang keenam Allah menyuruh malaikat Gabriel pergi ke sebuah kota di Galilea bernama Nazaret. Kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga Daud; nama perawan itu Maria.Ketika malaikat itu masuk ke rumah Maria, ia berkata: "Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau." Maria terkejut mendengar perkataan itu, lalu bertanya di dalam hatinya, apakah arti salam itu. Kata malaikat itu kepadanya: "Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah. Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus. Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya,dan Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan." Kata Maria kepada malaikat itu: "Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?"Jawab malaikat itu kepadanya: "Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah.  Dan sesungguhnya, Elisabet, sanakmu itu, iapun sedang mengandung seorang anak laki-laki pada hari tuanya dan inilah bulan yang keenam bagi dia, yang disebut mandul itu. Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil." Kata Maria: "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu." Lalu malaikat itu meninggalkan dia. (Luk. 1: 26-28).[6]
Beberapa kesimpulan yang dapat ditarik dari cerita Maryam di atas berdasarkan Injil Lukas:
1.      Allah menyuruh malaikat Gabriel pergi ke sebuah kota di Galilea bernama Nazaret. Untuk mendatangi  Maria seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga Daud.
2.      Maria akan mendapat kasih Allah yaitu dengan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki yang akan Maria namai Dia Yesus. Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya, dan Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan.
3.      Terdapat pernyataan Maria kepada malaikat, Bagaimana bisa terjadi, karena dia belum bersuami?dan Jawaban malaikat itu kepadannya bahwa Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungimu; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah. 
4.      Terdapat keterangan tentang Elisabet, sanakmu itu, iapun sedang mengandung seorang anak laki-laki pada hari tuanya dan inilah bulan yang keenam bagi dia, yang disebut mandul itu. Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil.

3.      Persamaan dan perbedaan kisah Maryam dalam al-Qur’an dan Bible
a.      Persamaan kisah Maryam dalam al-Qur’an dan Bible:
1.      Maryam dalam al-Qur’an dan Maria dalam Bible sama-sama berasal dari keluarga Imran salah satu suku terhormat dari bani Israel yang daripada-Nyalah diangkat Imam-imam dari agama Yahudi.
2.      Sama-sama mendapatkan berita dari Malaikat bahwa Tuhan akan menganugrahkan padanya kelahiran seorang Nabi bagi Bani Israel tanpa perkawinan dengan seorang laki-laki seperti terdapat dalam Injil Lukas. Anak laki-laki itu diberi nama Isa (Yesus).
3.      Terdapat pesamaan cerita dengan Injil Lukas ketika Maryam terkejut dan tak percaya bahwa dia akan mempunyai seorang anakPadahal dia belum pernah disentuh oleh seorang laki-lakipun.
4.      Sama seperti Injil Lukas pembicaan tentang Nabi Zakaria juga disebutkan. Tentang keinginan Zakaria mendapatkan seorang keturunan walaupun ternyata istrinya sudahtua tidak pernah melahirkan anak.
b.      Perbedaan kisah Maryam dalam al-Qur’an dan Bible
Sebenarnya perbedaan kisah Maryam ini tidak hanya terdapat dalam al-Qur’an dan Injil saja, tetapi sesama injil kanonikalpun juga memiliki perbedaan antara Injil Matius dan Markus.
1.      Dalam Injil Matius disebutkan bahwa Maria mempunyai suami yang bernama Yusuf dan dalam Injil Lukas Yusuf hanya disebutkan sebagai tunangan adapun dalam al-Qur’an tidak disebutkan demikian.
2.      Dalam Injil Matius terdapat pernyataan yang mengatakan bahwa pada saatMaria bertunangan dengan Yusuf, Maria telah mengandung seorang anak dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami isteri. Sedangkan dalam al-Qur’an dan Injil Lukas mengatakan bahwa ketika Maryam diberi seorang anak dalam kandungan Maryam masih sendiri.
3.      Dalam Injil terdapat adanya keinginan suami Maria yaitu Yusuf untuk menceraikan Maria secara diam-diam.Tetapi ketika ia mempertimbangkan maksud itu, dia bermimpi ketemu malaikat yang berkata: "Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus. Sedangkan dalam al-Qur’an tidak ada.
4.      Terdapat perbedaan ketika Malaikat memberitahukan bahwa Maria akan melahirkan anak laki-laki dan yang akan diberi namaIsa atau Yesus. Dalam Injil Matius disebutkan bahwa yang memberi nama anak tersebut adalah Yusuf suami Maria sedangkan dalam al-Qur’an dan Injil Lukas yang akan memberi nama adalah Ibunya sendiri yaitu Maryam walaupun terdapat perbedaan nama dalam al-Qur’an dengan nama al-Masih Isa Putera Maryam dan dalam Injil Lukas dengan nama Yesus.
5.      Terdapat keterangan dalam injil Matius bahwa walaupun Maria dan Yusuf sudah menikah mereka tidak melakukan hubungan suami istrisampai Maryam melahirkan anak laki-lakinya.


            DAFTAR PUSTAKA
Bakry, Hasbullah. Isa dalam al-Qur’an Muhammad dalam Bible. Jakarta: CV. Firdaus, 1968.

Fatoohi, Louay. The Mystery of Historical Jesus (Sang Mesias menurut al-Qur’an, al-Kitab, dan Sumber-Sumber Sejarah). Bandung: PT Mizan Pustaka, 2013.

Softwere Al-Qur’an Digital

Softwere Injil Digital

Schumann, Olaf. 10 Ulama bicara al-Masih dan Ajarannya (Membangun kesadaran kritis hubungan Muslim-Kristen). Jakarta, PT Elex Media Komputindo, 2013.





[1]. Bakry, Hasbullah, Isa dalam al-Qur’an Muhammad dalam Bible. (Jakarta: CV. Firdaus, 1968) Hal. 1.
[2]Softwere Al-Qur’an Digital.
[3]Softwere al-Qur’an Digital
[4]Bakry, Hasbullah. Isa dalam al-Qur’an Muhammad dalam Bible. (Jakarta: CV. Firdaus, 1968). Hal. 17-18.

[5]Softwere Injil Digital.
[6]Softwere Injil Digital.
[7]Dalam surah Ali Imran ini sudah penulis cantumkan di atas pada pembahasan Maryam yaitu dari ayat 33-47, yang membicarakan kisah maryam dan juga sekaligus kelahiran Nabi Isa.
[8]Fatoohi, Louay. The Mystery of Historical Jesus (Sang Mesias menurut al-Qur’an, al-Kitab, dan Sumber-Sumber Sejarah). (Bandung: PT Mizan Pustaka, 2013). Hal. 257.

[9]Fatoohi, Louay. The Mystery of Historical Jesus (Sang Mesias menurut al-Qur’an, al-Kitab, dan Sumber-Sumber Sejarah). (Bandung: PT Mizan Pustaka, 2013). Hal. 258.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar